Penglihatan Manusia
Mata adalah alat indra yang
secara konstan menyesuaikan pada jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian
pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang
dengan segera di hantarkan pada otak. Penglihatan pada manusia melibatkan
deteksi gelombang cahaya yang sangat sempit dengan panjang gelombang sekitar
400 sampai 750 nm.
Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat. Kerusakan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat iris.
Selain memberi warna pada mata, iris juga dapat merubah ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap iris akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikrimkan ke otak, untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus mengerut.
Bagian mata lainnya yang bekerja
bersamaan dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya
yang memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata. Karena
otot-otot disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan
jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke retina. Semua system yang telah kami
sebutkan tadi berukuran lebih kecil, tapi jauh lebih unggul dari pada peralatan
mekanik yang dibuat untuk meniru desain mata dengan menggunakan teknologi
terbaru, bahkan system perekaman gambar buatan paling modern di dunia ternyata
masih terlalu sederhana jika dibandingkan mata. Coba bayangkan betapa hebatnya
mata buatan yang maha kuasa.
Jika kita amati bagian-bagian
lebih kecil dari sel sebuah mata maka kehebatan penciptaan ini semakin
terungkap. Anggaplah kita sedang melihat mangkuk Kristal yang penuh dengan
buah-buahan, cahaya yang datang dari mangkuk ini ke mata kita menembus kornea
dan iris kemudian difokuskan pada retina oleh lensa, sehingga sel-sel retina
dapat merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang disebut foton
mengenai sel lain, sinyal listrik ini melanjutkan perjalanannya dengan
serangkaian mekanisme rumit yaitu terjadi energy listrik diubah menjadi energy
kimia tanpa kehilangan informasi yang sedang dibawa.
Ketika dipindahkan ke saraf
berikutnya sinyal ini diubah lagi menjadi sinyal listrik dan melanjutkan
perjalanannya ke tempat titik sambungan lainnya dengan cara ini sinyal berhasil
mencapai pusat penglihatan pada otak. kemudian sinyal tersebut dibandingkan
dengan informasi yang ada di pusat memori dan bayangan tersebut ditafsirkan
sehingga akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang penuh buah-buahan sebagaimana
kita saksikan sebelumnya karena adanya system sempurna. Sistem sempurna ini
yang terdiri atas ratusan kompenen kecil dan semua rentetan peristiwa yang
menakjubkan ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik.
Secara singkat Mekanisme melihat adalah :
- Cahaya memantulkan citra objek dan terhantar pada garis lurus menuju mata Anda
- Cahaya masuk melalui kornea menuju pupil dan diteruskan ke lensa mata
- Kornea dan lensa membelokkan (membiaskan) cahaya agar difokuskan ke retina
- Sel fotoreseptor pada retina mengonversikan cahaya menjadi gelombang elektrik
- Gelombang elektrik mengalir melalui saraf optik menuju otak
- Otak memproses sinyal-sinyal tersebut menjadi sebuah bayangan
Kelebihan dan Kekurangan Penglihatan Manusia
Berikut adalah Kelemahan dan Kelebihan Penglihatan Manusia :
Kelebihan mata manusia meliputi:
- Kemampuan Adaptasi: Mata manusia dapat beradaptasi dengan berbagai tingkat cahaya, baik dalam kondisi terang maupun gelap.
- Persepsi Warna: Manusia memiliki kemampuan untuk melihat berbagai warna dan membedakan antara mereka.
- Ketajaman Visual: Mata manusia memiliki kemampuan untuk melihat detail-detail kecil dan perbedaan-perbedaan di antara objek-objek.
- Penglihatan Tiga Dimensi: Manusia dapat melihat dunia dalam tiga dimensi, memberikan persepsi kedalaman.
Kelemahan mata manusia termasuk:
- Titik Buta: Manusia memiliki titik buta di bagian belakang retina di mana saraf optik keluar dari mata. Ini adalah area di mana tidak ada sel-sel sensorik, sehingga objek di area ini tidak dapat terlihat.
- Sensitivitas Cahaya Terbatas: Meskipun mata manusia dapat beradaptasi dengan berbagai tingkat cahaya, sensitivitasnya terbatas jika dibandingkan dengan beberapa hewan, seperti kucing.
- Kelainan Refraksi: Banyak orang mengalami masalah refraksi, seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisma, yang dapat memengaruhi kemampuan penglihatan mereka.
- Rentan terhadap Kerusakan: Mata manusia rentan terhadap berbagai penyakit dan kondisi, seperti katarak, degenerasi makula, dan glaukoma, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Mata
gajah berdiameter sekitar 3,8 cm (1,5 inci) dan penglihatannya sedang. Gajah
melintasi hutan, sabana, dan padang rumput, terutama berorientasi pada
belalainya, bukan dengan penglihatan. Contoh: Terdapat dokumentasi kejadian
dimana kawanan gajah dipimpin oleh seorang anggota yang buta. Kurangnya
penglihatan tidak menghalangi kemampuan anggota tunanetra untuk menjalankan
peran kepemimpinannya.
Gajah memiliki bulu mata yang panjang untuk membantu mencegah
tiupan pasir, kotoran, dan kotoran dari mata.Selain kelopak mata atas dan
bawah, gajah memiliki “kelopak mata ketiga” yang bergerak secara vertikal
melintasi mata. Kelopak mata ini berfungsi melindungi mata saat makan, mandi,
dan membersihkan debu (pendinginan). Lihat bagian perilaku.
Beberapa
gajah mengembangkan cincin putih yang mengelilingi irisnya saat mereka dewasa.
Cincin ini mirip dengan cincin penuaan yang mungkin berkembang pada manusia
(seiring bertambahnya usia) yang disebut arcus lipoides, dan tidak mempengaruhi
penglihatan.
Mata gajah terletak di sisi kepala sehingga memberikan
penglihatan tepi yang lebih baik (sudut penglihatan memanjang dari samping ke
belakang), dibandingkan penglihatan binokular (mata terletak di bagian depan
wajah, di mana bidang pandangnya berada. penglihatan tumpang tindih,
menciptakan persepsi kedalaman).
Mata gajah bekerja dengan prinsip dasar yang mirip dengan mata mamalia lainnya, tetapi mereka memiliki beberapa adaptasi khusus yang memungkinkan mereka berfungsi optimal di habitat mereka. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang cara kerja mata gajah:
- Ukuran Besar: Mata gajah sangat besar, yang memungkinkan mereka untuk menangkap sebanyak mungkin cahaya, penting untuk melihat di lingkungan yang terutama berhutan atau cahaya redup.
- Tingkat Adaptasi Cahaya: Mata gajah memiliki pupil besar yang dapat beradaptasi dengan baik dengan perubahan tingkat cahaya. Pupil yang besar ini memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke mata dalam kondisi cahaya rendah, sementara dapat menyusut untuk melindungi mata dari cahaya terang.
- Kemampuan Warna: Gajah memiliki kemampuan untuk melihat warna, meskipun tidak sebaik manusia. Ini memungkinkan mereka untuk membedakan warna-warna tertentu yang penting dalam perilaku dan pencarian makanan mereka.
- Perlindungan: Gajah memiliki bulu mata dan alis yang tebal untuk melindungi mata mereka dari debu, serpihan, dan cahaya terang yang berlebihan.
- Penglihatan Tiga Dimensi: Seperti mamalia lainnya, mata gajah memungkinkan mereka untuk melihat dunia dalam tiga dimensi, yang berguna dalam navigasi dan mencari makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar